Lucu Dan Unik Kolam Punya Ilmu Kebal, Keluarga Letizia Marsili Tidak Dapat Mencicipi Sakit Ketika Terluka

Pernahkah tangan anda tanpa sengaja teriris oleh pisau? Atau pernahkah kaki anda tanpa sadar menginjak pecahan beling dikala anda sedang tidak menggunakan ganjal kaki? Jika anda pernah mengalami hal-hal tersebut , maka yang anda rasakan pada dikala itu tentunya yakni rasa sakit . 

Kendati terlihat menjengkelkan , rasa sakit ternyata sangatlah mempunyai kegunaan . Pasalnya kalau badan mencicipi sakit , itu berarti ada hal yang berbahaya yang sedang menimpa badan dan pemilik badan diminta segera bertindak biar lukanya tidak semakin parah . Singkatnya , rasa sakit berfungsi sebagai semacam alarm bagi sang pemilik badan .

Lantas , bagaimana kalau ada insan yang tidak bisa mencicipi rasa sakit? Percaya atau tidak , ternyata orang macam itu benar-benar ada . Letizia Marsili yakni satu dari sedikit perempuan yang dibekali dengan kemampuan unik tersebut kolam mempunyai ilmu kebal . 

Wanita yang kini sudah berusia kepala lima tersebut diketahui mempunyai ketahanan yang luar biasa terhadap rasa sakit . Saking tahannya , ketika ia mengalami patah tulang atau bersinggungan dengan benda yang amat panas , beliau tidak akan mencicipi apa-apa . 

Gilanya lagi , ternyata Letizia bukanlah satu-satunya orang dengan kemampuan macam ini . Lima orang lain yang masih mempunyai hubungan keluarga dengan Letizia ternyata juga nyaris tidak bisa mencicipi rasa sakit . Mereka yakni ibu dari Letizia sendiri , dua putra Letizia , saudari Letizia , dan keponakannya .

“Dari hari ke hari , kami mempunyai kehidupan yang amat normal . Bahkan mungkin lebih baik dibandingkan orang-orang kebanyakan , alasannya kami jarang merasa tidak sehat dan hampir tidak pernah mencicipi sakit ,” kata Letizia kepada BBC . “Namun faktanya , kami tetap bisa mencicipi sakit , jawaban terhadap rasa sakit . Namun sakitnya biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik .”

Karena Letizia dan sanak familinya hanya mencicipi rasa sakit dalam sekejap saja , mereka pun kerap kali tidak sadar dikala mereka mengalami luka . Letizia mencontohkan kalau anggota keluarga mereka seringkali menderita patah tulang , namun tidak menyadarinya sampai penggalan yang mengalami patah tulang kondisinya memburuk akhir peradangan .

Letizia kemudian menceritakan perkara yang dialami oleh Ludovico , putra Letizia yang berusia 25 tahun . Saat bermain bola , Ludovico tidak sadar kalau tulangnya ada yang patah . “Ia jarang merebahkan diri di atas tanah , bahkan dikala dirinya terkena cedera parah ,” terang Letizia .

“Namun , ia mempunyai kondisi yang ringkih pada sendi kakinya , dan ia seringkali menderita penyimpangan akhir retak tulang . Sahabat anehdidunia .com kenyataannya yakni , dikala dirinya diperiksa menggunakan sinar X belum usang ini , kedua sendi kakinya sama-sama mempunyai retak tulang kecil dalam jumlah yang banyak ,” tambahnya .

Kasus yang sedikit banyak mengandung kemiripan juga terjadi pada Bernardo , adik Ludovico yang berusia 22 tahun . Saat Bernardo tengah bersepeda , ia terjatuh dan tanpa sengaja mematahkan sikunya sendiri . Namun ia tidak menyadarinya dan terus melanjutkan bersepeda sampai sejauh 9 mil . Akibatnya , penggalan siku Bernardo mengalami pengapuran .

Letizia sendiri mengaku pernah mengalami persoalan serupa dikala berolah raga . Saat dirinya tengah berski , ia tanpa sengaja mematahkan pundak kanannya sendiri , namun ia terus melanjutkan berski di hari yang sama . Letizia gres mengetahui persoalan yang dialaminya ketika ia memeriksakan diri ke dokter keesokan paginya , dikala ia mencicipi rasa geli yang abnormal pada jari-jarinya .

Namun pengalaman tersebut bukanlah satu-satunya pengalaman Letizia yang kurang mengenakkan dikala berolah raga . Ia juga pernah mematahkan sikunya sendiri tanpa sadar ketika sedang asyik bermain tenis . Letizia juga mengaku pernah mengalami persoalan pada mulutnya alasannya tidak sadar dikala gigi implannya tidak dipasang sebagaimana mestinya .

Nasib yang dialami oleh Maria Domenica – ibu Letizia yang sudah berusia kepala tujuh – bahkan lebih memprihatinkan . Seumur hidupnya , Maria sudah beberapa kali mengalami patah tulang . Karena Maria tidak mencicipi sakit ketika tulangnya patah , tulangnya pun tidak pernah sembuh total dan mengalami pengerasan secara alamiah . Ia juga kerap mendeirta luka bakar akhir tidak sadar dikala kulitnya terkena sesuatu yang amat panas .

Saudari Letizia yang berjulukan Maria Elena di lain pihak kerap mengalami luka pada langit-langit mulutnya akhir menelan minuman yang terlalu panas . Putri Elena yang berjulukan Virginia pernah menaruh tangannya di atas es selama lebih dari seperempat jam , namun tidak mencicipi nyeri sedikit pun .

Fenomena unik yang menimpa Letizia dan sanak keluarganya ini tak pelak menarik perhatian ilmuwan . Saking langkanya fenomena ini , ilmuwan pun menggunakan nama keluarga Latizia untuk menjuluki sindrom yang ia alami: sindrom Marsili . Menurut ilmuwan , sindrom Marsili ini terjadi alasannya sistem syaraf yang bertugas menangani rasa sakit tidak berfungsi sebagaimana mestinya .

Menurut James Cox – ilmuan dari Universitas London yang melaksanakan penelitian terhadap keluarga Marsili – semua anggota keluarga Marsili mempunyai sistem syaraf yang lengkap . Alasan kenapa mereka tidak bisa mencicipi sakit yakni akhir adanya gangguan dalam sistem kerja syarafnya . 

Cox dan rekannya bukan hanya mempelajari sindrom Marsili untuk menggali isu sebanyak mungkin . Mereka juga berencana memanfaatkan isu yang mereka sanggup terkait sindrom ini untuk menyebarkan obat jenis gres yang bisa membantu penderita rasa sakit kronis .

“Kami sedang bekerja untuk mengetahui lebih terang mengenai kenapa mereka tidak mencicipi sakit . Sekaligus untuk melihat apakah (hasil penelitian) ini bisa membantu kami dalam menemukan obat penghilang rasa sakit jenis gres ,” kata Cox . “Kami sudah membuka rute yang benar-benar gres menuju inovasi obat penghilang rasa sakit ,” tambah ilmuwati Anna Maria Aloisi dari Universitas Siena , Italia .

Berdasarkan pengamatan pada karakteristik fenotip – sifat genetis yang nampak dari luar dan dipengaruhi oleh lingkungan – masing-masing anggota keluarga Marsili , tim ilmuwan menemukan kalau pemilik sindrom ini mempunyai kepekaan yang amat rendah terhadap panas tinggi , rasa pedas pada cabe , serta rasa nyeri yang diakibatkan oleh patah tulang .

Cox dan rekan-rekannya juga melaksanakan penelitian pada gen anggota keluarga Marsili . Hasilnya , mereka menemukan adanya mutasi pada gen ZFHX2 . Sahabat anehdidunia .com untuk menunjukan apakah mutasi pada gen ini memang menjadi penyebab sindrom Marsili , tim ilmuwan lantas melaksanakan percobaan dengan menggunakan tikus yang gennya sudah dimutasi dan kemudian dibiakkan .

Saat tikus-tikus hasil pembiakkan ini dijadikan subjek percobaan , ilmuwan menemukan kalau tikus-tikus tersebut tidak menawarkan rasa gelisah kendati terpapar suhu yang amat tinggi .

“Dengan melaksanakan lebih banyak percobaan untuk memahami secara lebih akurat bagaimana mutasi kuat pada kepekaan rasa sakit , dan melihat apakah ada gen lain yang juga ikut terlibat , kami bisa memperkenalkan ilham gres seputar pengembangan obat (penghilang rasa sakit) ,” terang Aloisi .

Kendati sindrom ini kerap kali menjengkelkan mereka alasannya mereka tidak bisa mengambil tindakan yang sempurna dikala mengalami cedera , keluarga Marsili sendiri diketahui tidak berminat untuk menghilangkan sindrom ini kalau suatu hari nanti ilmuwan berhasil menemukan penawarnya .

“Saya bertanya kepada mereka apakah mereka tertarik untuk mencicipi rasa sakit secara normal ,” kata Aloisi kepada New Scientist . “Dan mereka menjawab tidak .” Biar bagaimanapun , hidup sambil menanggung rasa sakit memang bukan hal yang diinginkan oleh kebanyakan orang .

referensi

https://www .sciencealert .com/this-italian-family-feels-no-pain-scientists-finally-understand-why-marsili-insensitivity

https://www .bbc .com/news/health-42322225

Bagikan Artikel ini