Lucu Dan Unik Lithopedion Janin Berubah Jadi Kerikil Dalam Badan Ibunya

Memiliki anak ialah dambaan bagi setiap orang yang sudah menikah . Maka dikala seorang perempuan dinyatakan hamil , momen kelahiran bayi tersebut pun menjadi momen yang amat dinanti-nantikan . Namun tidak jarang momen yang sudah begitu usang ditunggu tersebut harus berakhir secara menyedihkan lantaran bayinya keburu meninggal sebelum lahir .

Kasus bayi yang meninggal dalam kandungan sekaligus memperlihatkan bagaimana rentannya sistem reproduksi insan . Terutama ketika kejadian tersebut justru disebabkan oleh hal-hal yang sifatnya remeh dan sanggup dihindari . Adapun salah satu kasus gagal melahirkan paling gila yang sanggup menimpa ibu hamil ialah lithopedion .

 Memiliki anak ialah dambaan bagi setiap orang yang sudah menikah Lucu dan Unik Lithopedion Janin Berubah Makara Batu Dalam Tubuh Ibunya
Bayi Membatu 55 Tahun di Otis Historical Archives Nat’l Museum of Health & Medicine
Lithopedion secara harfiah mempunyai makna “bayi batu” . Lithopedion sendiri ialah kasus di mana bayi meninggal di dalam kandungan dan kemudian mengeras layaknya kerikil . Bukan , bukan lantaran janin tersebut dikutuk layaknya Malin Kundang , lantas janin yang bersangkutan menjelma menyerupai kerikil . Untuk memahami kenapa lithopedion sanggup tercipta , maka mula-mula kita harus melihat proses pertumbuhan janin itu sendiri .

Janin normalnya akan mengalami pertumbuhan di dalam uterus ibunya . Namun bila lantaran suatu alasannya ialah janin ternyata malah berada di luar uterus , maka janin yang bersangkutan tidak akan sanggup bertahan usang . Sahabat anehdidunia .com bila kasus ini terjadi , maka janin tersebut normalnya akan diserap kembali oleh tubuh . Namun untuk kasus lithopedion , kasus ini tidak terjadi . Pasalnya janin sudah berukuran terlampau besar untuk diserap kembali oleh tubuh . Sebagai akhirnya , tubuh kini memperlakukan janin tersebut sebagai benda asing yang sewaktu-waktu sanggup menjadi sarang bagi basil berbahaya .

Karena janin tersebut tidak sanggup dikeluarkan atau dihilangkan secara alamiah , tubuh pun lantas melaksanakan tindakan antisipasi . Janin tersebut diselimuti dengan lapisan kalsium sehingga kini janin tersebut seperti menjadi patung . Persis menyerupai kerang mutiara yang menyelimuti benda asing dengan lapisan mutiara yang keras .

Sesudah janin tersebut mengeras , janin yang sama lantas dibiarkan begitu saja lantaran tidak lagi dianggap sebagai ancaman . Namun lain halnya bagi ibu yang tengah mengandung janin ini . Sekarang ia merasa kalau ada semacam bongkahan kerikil besar yang berada dalam tubuhnya . 

Selama janin keras tersebut tidak dikeluarkan , maka selama itu pula janin yang bersangkutan tetap mendekam dalam tubuh ibunya . Dalam beberapa kasus , ada ibu yang mengangdung ‘bayi batu’ ini sampai 50 tahun lamanya .

 Memiliki anak ialah dambaan bagi setiap orang yang sudah menikah Lucu dan Unik Lithopedion Janin Berubah Makara Batu Dalam Tubuh Ibunya
Hasil Scan Kasus Lithopedion perempuan umur 70 th bayi dalam tubuh selama 30 tahun
Kasus lithopedion termasuk sebagai kasus yang amat jarang . Di dunia ini , gres ada total 300 kasus lithopedion yang sudah diketahui oleh insan , di mana salah satunya bahkan sudah terjadi semenjak masa prasejarah . 

Fosil bayi lithopedion tertua diketahui berusia 3 .100 tahun dan ditemukan di Texas pada tahun 1993 . Menurut arkeolog yang menemukan jasad bayi kerikil ini , anggota badannya terlihat mengeras dan diselimuti oleh lapisan kalsium yang tebal . 

Hanya berselang tiga tahun kemudian , arkeolog kembali menemukan fosil jasad bayi yang mengalami lithopedion . Sahabat anehdidunia .com kali ini lokasi penemuannya berada di Costebelle , Perancis . Bayi malang tersebut diketahui berasal dari era ke-4 dan meninggal dalam kandungan dikala gres berusia 7 bulan .

Kasus lithopedion sendiri pertama kali diketahui pada era ke-10 oleh ilmuwa Muslim asal Spanyol yang berjulukan Al-Zahrawi . Dalam buku kumpulan hasil kerjanya yang berjudul Kitab Al-Tasrif , Al-Zahrawi menulis kalau ia sempat menemukan bayi yang tubuhnya sudah mengeras . Namun gres pada era ke-16 , kasus lithopedion mulai dideskripsikan secara lebih mendetail oleh praktisi medis .

Kasus yang menimpa Colombe Charti ialah kasus lithopedion dari masa itu yang paling terdokumentasi . Pada tahun 1554 di kota Sens , Perancis , Charti mengandung anak bayi pertamanya . Namun dikala ia hendak melahirkan bayinya , bayinya tidak mau keluar . 

Selama tiga tahun berikutnya , Charti menghabiskan waktunya dengan beristirahat di ranjang . Ia juga kerap mencicipi rasa sakit yang gila di serpihan perutnya di sisa hidupnya . Saat Charti akhirnya meninggal 28 tahun kemudian , suami Charti memanggil dua orang dokter bedah untuk menilik tubuh istrinya . Ia berharap sanggup mendapat tanggapan atas kecacatan yang menimpa almarhumah istrinya .

Saat tubuh Charti dibedah , mereka menemukan benda keras dan berbentuk bundar di dalamnya . Awalnya dokter menerka kalau benda tersebut ialah semacam tumor . Namun dikala kulit luar benda tersebut dipecah , mereka menemukan sesosok bayi yang berjenis kelamin perempuan tengah terbujur kaku di dalamnya . 

Masih dari Perancis , seorang dokter setempat yang berjulukan Israel Spach mencantumkan ilustrasi bayi lithopedion dalam buku karangannya yang berjudul Gynaeciorum . Dalam buku terbitan tahun 1557 tersebut , Spach juga memperlihatkan komentarnya mengenai kasus lithopedion ini .

“Deucalion (tokoh mitos Yunani) membuat cetakan kerikil di belakangnya dan membuat ras kita dari kerikil marmer . Bagaimana sanggup di masa yang kini ini , dengan situasi yang terbalik , tubuh seorang bayi mungil mempunyai lengan yang lebih menyerupai batu?” tulisnya .

Selama empat era berikutnya , dokter-dokter di banyak sekali belahan dunia menuliskan pengalamannya masing-masing terkait inovasi kasus gila ini . Namun lantaran tidak ada yang sanggup memperlihatkan klarifikasi ilmiah mengenai bagaimana bayi sanggup mengeras di dalam tubuh ibunya sendiri , para ilmuwan di masa itu pun memakai klarifikasi yang berbasiskan agama dan hal-hal mistik .

Seiring berjalannya waktu dan kian berkembangnya teknologi kedokteran , tabir misteri yang menyelimuti lithopedion secara perlahan-lahan mulai sanggup disibak . Sahabat anehdidunia .com berkat inovasi teknologi ultrasonografi dan uji pra kelahiran , penyimpangan yang terjadi di masa kehamilan sanggup dideteksi dan kasus perempuan hamil yang melahirkan bayi kerikil sanggup dihindari sebelum benar-benar terjadi .

Meskipun begitu , sebagai akhir dari masih belum meratanya saluran pendidikan dan layanan kesehatan , kasus lithopedion masih sanggup ditemui . Di Zaire atau Republik Demokratik Kongo misalnya , seorang perempuan berusia 37 tahun diketahui mengandung bayi yang sudah mengeras . Keberadaan ‘bayi batu’ itu sendiri awalnya tidak diketahui , lantaran dokter bedah awalnya menerka kalau perempuan tersebut sedang menderita tumor . 

Wanita yang bersangkutan menceritakan kalau di masa kemudian , ia mencicipi kalau dirinya sempat hamil . Namun dikala bayinya tidak kunjung keluar , ia tetapkan untuk tetap melanjutkan acara sehari-harinya menyerupai biasa . Baru tiga tahun kemudian , ia mencicipi keganjilan pada tubuhnya .

 Memiliki anak ialah dambaan bagi setiap orang yang sudah menikah Lucu dan Unik Lithopedion Janin Berubah Makara Batu Dalam Tubuh Ibunya
Kasus Zahra Aboutalib dengan Bayi membatu
Kasus serupa yang terjadi belum usang ini sanggup dijumpai di Maroko . Awalnya seorang perempuan setempat yang berjulukan Zahra Aboutalib tengah mengandung bayinya di tahun 1955 . Namun dikala ia sedang berada di rumah sakit , bukannya menjalani operasi caesar untuk membantu mengeluarkan bayinya , ia justru kabur sehabis melihat bagaimana pasien lain meninggal usai menjalani operasi caesar yang gagal .

Seusai lari dari rumah sakit , Zahra tidak lagi mencicipi rasa sakit pada perutnya . Bayinya tidak pernah lahir , namun ia juga tidak pernah kembali lagi ke rumah sakit . Baru pada tahun 2001 , dikala dirinya sudah berusia 70 tahun , Zahra memeriksakan diri ke dokter lantaran mencicipi nyeri pada perutnya .

Dokter yang menangani Zahra lantas menemukan adanya gumpalan keras yang berukuran besar pada tubuhnya . Seperti halnya kasus di Kongo , dokter awalnya menerka kalau apa yang ada dalam tubuh Zahra ialah sejenis tumor . Sahabat anehdidunia .com saat Zahra kemudian dirujuk ke Perancis , dokter setempat menemukan kalau Zahra mempunyai lithopedion dalam dirinya .

Sejumlah jasad bayi lithopedion disimpan di museum dan universitas untuk keperluan pembelajaran , supaya publik sanggup mengetahui kalau fenomena macam ini benar-benar pernah dan sanggup terjadi dalam tubuh insan . Namun sebagian dari jasad bayi tersebut lenyap akhir bermacam-macam alasan . Bayi yang dulu dikandung Charti pada era ke-16 misalnya , kini tidak sanggup lagi dijumpai akhir mengalami kerusakan usai berpindah kepemilikan berulang kali .

Sumber :
https://www .atlasobscura .com/articles/what-is-a-stone-baby
http://www .doctorsreview .com/history/fetal-rock/

Belum ada Komentar untuk "Lucu Dan Unik Lithopedion Janin Berubah Jadi Kerikil Dalam Badan Ibunya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel