Lucu Dan Unik Pernah Merasa Menyerupai Sedang Diawasi Seseorang? Inilah Klarifikasi Ilmiahnya
Ketika sedang berada di suatu daerah dan melaksanakan sesuatu, tidak jarang kita merasa ibarat ada yang sedang mengawasi kita. Apakah Anda pernah merasakannya? Seakan-akan kita mempunyai kemampuan yang dimiliki oleh Spiderman dengan spidersense-nya.
Apakah yang bahwasanya terjadi saat kita mencicipi hal tersebut? Apakah memang kita mempunyai kemampuan khusus yang tidak disadari? Atau hanya sekadar rasa tanpa alasan saja?
Otak insan diprogram untuk mengunci pandangan. Hal ini menawarkan sistem penyebaran kerja jaringan dalam otak yang hanya didedikasikan untuk memproses sebuah tatapan.
Sebelumnya, para ilmuwan telah mengidentifikasi dan menemukan respon pada kelompok khusus dalam jaringan otak kera, terutama saat mereka tidak melaksanakan tatapan pribadi pada sejenisnya.
Kita juga seringkali terikat dengan persepsi tatapan. Ada sebuah prosedur yang berfungsi untuk mendeteksi mata dan pergerakan perhatian kita.
Bukan hanya otak yang secara khusus bekerja untuk menggambarkan sebuah tatapan. Mata kita tanpa terkecuali juga terbentuk untuk menangkap perhatian dan dengan gampang mengungkapkan arah tatapan tersebut.
Ada area di sekitar pupil mata berukuran besar dan seluruhnya berwarna putih. Keberadaannya memudahkan kita untuk melihat arah tatapan seseorang. Keadaan yang kontras justru dimiliki oleh hewan.
Pupil mata binatang hampir meliputi seluruh wilayah bola matanya. Hal tersebut dianggap sebagai bab dari adaptasi, dimana ia menyamarkan matanya dari para predator. Dengan begitu, mereka akan bisa menyembunyikan arah tatapan dari binatang yang berpotensi menjadi pemangsa.
Tatapan mata insan dioptimalkan untuk memudahkan pendeteksian. Seringkali kita menggunakannya saat seseorang melihat ke arah kita. Contohnya, kalau seseorang duduk berseberangan dengan kita di kereta, kita akan bisa mendapatkan arah tatapan mereka tanpa harus melihatnya secara langsung.
Bagaimana dengan perasaan saat seseorang di luar cakupan pandangan kita, ibarat seseorang di belakang, tengah memperhatikan kita? Apakah "sensor" ibarat itu sungguh benar terjadi?
Sejumlah penelitian menawarkan bahwa 94 persen orang mengaku pernah mengalami perasaan seolah ada mata yang memandangi mereka. Ketika membalikkan badan, mereka menemukan bahwa ada seseorang yang memang tengah melihat mereka.
Bias memori ikut bermain dalam fenomena ini. Jika kita merasa ibarat tengah diperhatikan, dan membalikkan tubuh untuk menyidik sosok yang tengah melihat kita, kemungkinan mereka menyadari pergerakan tubuh kita dan secara reflek menatap kita.
Ketika mata kita saling bertemu, kita lalu berasumsi bahwa sosok tersebut sedang memperhatikan kita. Situasi ini seringkali terjadi ketimbang saat kita membalikkan tubuh dan menemukan tak ada seorang pun yang melihat ke arah kita.
Jika suatu hari kita berpikir bahwa seseorang yang tak terlihat tengah memperhatikan kita, mungkin saja pikiran tengah mempermainkan kita, meskipun rasanya begitu nyata.
Apakah yang bahwasanya terjadi saat kita mencicipi hal tersebut? Apakah memang kita mempunyai kemampuan khusus yang tidak disadari? Atau hanya sekadar rasa tanpa alasan saja?
Otak insan diprogram untuk mengunci pandangan. Hal ini menawarkan sistem penyebaran kerja jaringan dalam otak yang hanya didedikasikan untuk memproses sebuah tatapan.
Sebelumnya, para ilmuwan telah mengidentifikasi dan menemukan respon pada kelompok khusus dalam jaringan otak kera, terutama saat mereka tidak melaksanakan tatapan pribadi pada sejenisnya.
Kita juga seringkali terikat dengan persepsi tatapan. Ada sebuah prosedur yang berfungsi untuk mendeteksi mata dan pergerakan perhatian kita.
Bukan hanya otak yang secara khusus bekerja untuk menggambarkan sebuah tatapan. Mata kita tanpa terkecuali juga terbentuk untuk menangkap perhatian dan dengan gampang mengungkapkan arah tatapan tersebut.
Ada area di sekitar pupil mata berukuran besar dan seluruhnya berwarna putih. Keberadaannya memudahkan kita untuk melihat arah tatapan seseorang. Keadaan yang kontras justru dimiliki oleh hewan.
Pupil mata binatang hampir meliputi seluruh wilayah bola matanya. Hal tersebut dianggap sebagai bab dari adaptasi, dimana ia menyamarkan matanya dari para predator. Dengan begitu, mereka akan bisa menyembunyikan arah tatapan dari binatang yang berpotensi menjadi pemangsa.
Tatapan mata insan dioptimalkan untuk memudahkan pendeteksian. Seringkali kita menggunakannya saat seseorang melihat ke arah kita. Contohnya, kalau seseorang duduk berseberangan dengan kita di kereta, kita akan bisa mendapatkan arah tatapan mereka tanpa harus melihatnya secara langsung.
Bagaimana dengan perasaan saat seseorang di luar cakupan pandangan kita, ibarat seseorang di belakang, tengah memperhatikan kita? Apakah "sensor" ibarat itu sungguh benar terjadi?
Sejumlah penelitian menawarkan bahwa 94 persen orang mengaku pernah mengalami perasaan seolah ada mata yang memandangi mereka. Ketika membalikkan badan, mereka menemukan bahwa ada seseorang yang memang tengah melihat mereka.
Bias memori ikut bermain dalam fenomena ini. Jika kita merasa ibarat tengah diperhatikan, dan membalikkan tubuh untuk menyidik sosok yang tengah melihat kita, kemungkinan mereka menyadari pergerakan tubuh kita dan secara reflek menatap kita.
Ketika mata kita saling bertemu, kita lalu berasumsi bahwa sosok tersebut sedang memperhatikan kita. Situasi ini seringkali terjadi ketimbang saat kita membalikkan tubuh dan menemukan tak ada seorang pun yang melihat ke arah kita.
Jika suatu hari kita berpikir bahwa seseorang yang tak terlihat tengah memperhatikan kita, mungkin saja pikiran tengah mempermainkan kita, meskipun rasanya begitu nyata.
Sumber:
Belum ada Komentar untuk "Lucu Dan Unik Pernah Merasa Menyerupai Sedang Diawasi Seseorang? Inilah Klarifikasi Ilmiahnya"
Posting Komentar